(Foto: bolalob)
Kembalinya Tim Legendaris Ke Partai Puncak Kompetisi Futsal Indonesia
Dahulu, di awal-awal berdirinya kompetisi futsal Indonesia, Biangbola FC, menjadi salah satu tim yang paling dominan.
Biangbola, yang konon merupakan tim futsal profesional pertama di Indonesia dan dirikan pada 2004 menjadi yang pertama menjuarai liga futsal profesional pada musim 2006/07, di tahun kedua usianya.
Munculnya Electric PLN di musim selanjutnya menggoyahkan dominasi Biangbola. Lolos ke final pada musim 2008 dan 2009, dua kali itu pula mereka harus takluk atas Electric PLN yang dikomandoi Andri Irawan. Setelah itu mereka tenggelam. Di musim selanjutnya hingga 2013, tim asal Bogor ini absen dari gelaran liga futsal.
Di 2015, khalayak futsal dikejutkan dengan kembali munculnya Biangbola di kompetisi profesional. Bekerjasama dengan skuat AFN Bogor serta beberapa punggawa senior seperti Abu Bakar dan Sayan Karmadi, Biangbola lolos dari fase play-off untuk naik ke liga futsal.
Namun sayang mereka gagal bersaing dengan tim-tim di wilayah timur Futsal Super League 2015. Upaya menuju empat kali lolos final four pun gagal.
Di 2015, manajemen diambil alih oleh beberapa tokoh asal Kalimantan Timur. Konsep Biangbola pada 2009, yaitu memaksimalkan pemain muda asal Bandung, Jawa Barat dengan dipadukan pemain senior sukses berbuah final four. Hasil ini kembali mengulangi sukses mereka menembus final four tujuh tahun silam.
Masuk ke final four, pelatih Panca Pauzi lebih menginginkan skuatnya agar tidak diunggulkan. "Kami inginnya tidak diunggulkan biar beban para pemain lepas. Meski begitu kami akan tetap mencoba memantaskan diri untuk menjadi sang juara," kata Panca.
Panca berharap skuatnya mampu kembali mengulangi kejayaan Biangbola pada musim 2006/2007 dengan menjadi juara.
Biangbola, yang konon merupakan tim futsal profesional pertama di Indonesia dan dirikan pada 2004 menjadi yang pertama menjuarai liga futsal profesional pada musim 2006/07, di tahun kedua usianya.
Munculnya Electric PLN di musim selanjutnya menggoyahkan dominasi Biangbola. Lolos ke final pada musim 2008 dan 2009, dua kali itu pula mereka harus takluk atas Electric PLN yang dikomandoi Andri Irawan. Setelah itu mereka tenggelam. Di musim selanjutnya hingga 2013, tim asal Bogor ini absen dari gelaran liga futsal.
Di 2015, khalayak futsal dikejutkan dengan kembali munculnya Biangbola di kompetisi profesional. Bekerjasama dengan skuat AFN Bogor serta beberapa punggawa senior seperti Abu Bakar dan Sayan Karmadi, Biangbola lolos dari fase play-off untuk naik ke liga futsal.
Namun sayang mereka gagal bersaing dengan tim-tim di wilayah timur Futsal Super League 2015. Upaya menuju empat kali lolos final four pun gagal.
Di 2015, manajemen diambil alih oleh beberapa tokoh asal Kalimantan Timur. Konsep Biangbola pada 2009, yaitu memaksimalkan pemain muda asal Bandung, Jawa Barat dengan dipadukan pemain senior sukses berbuah final four. Hasil ini kembali mengulangi sukses mereka menembus final four tujuh tahun silam.
Masuk ke final four, pelatih Panca Pauzi lebih menginginkan skuatnya agar tidak diunggulkan. "Kami inginnya tidak diunggulkan biar beban para pemain lepas. Meski begitu kami akan tetap mencoba memantaskan diri untuk menjadi sang juara," kata Panca.
Panca berharap skuatnya mampu kembali mengulangi kejayaan Biangbola pada musim 2006/2007 dengan menjadi juara.
TAGS :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar